Sahabat Saya Sekalian | Bagi kaum pria, mungkin tukang cukur dapat menjadi teman setia, yang tak terpisahkan dari mereka. Hal tersebut di karenakan, berkat adanya tukang cukur penampilan seorang pria, dapat menjadi lebih rapih dan juga modis. Coba saja bayangkan, apa yang akan terjadi apabila di dunia ini, tidak ada seorang tukang cukur pun?.
Pastinya semua pria akan terlihat brewokan, jenggotan, gondrong, serta terlihat begitu kucel. Bahkan di India, Pakistan, Bangladesh, Afganistan, dan negara-negara Arab, yang rata-rata penduduk prianya berjenggot dan brewokan, tetap saja jasa tukang cukur dibutuhkan di sana.
Hal tersebut dikarenakan, jenggot, brewok, rambut, dan juga kumis mereka, tetap perlu untu dirapihkan. Di Indonesia sendiri, tukang cukur hadir di hampir setiap sudut jalan, di perkotaan. Berbekal ruangan secukupnya beserta dua kursi dan cermin di depannhya, usaha potong rambut sudah dapat berdiri.
Namun dalam perkembangannya, tukang cukur tidak hanya sebagai sarana untuk memotong dan merapihkan rambut, kumis, jenggot, dan juga jambang. Melainkan, telah menjadi kebutuhan gaya hidup kaum pria, terutama anak-anak mudanya. Maka konsep tukang cukur, dengan kemasan yang lebih modern ala salon dan cafe pun, mulai bermunculan dimana-mana.
Selain menawarkan tempat yang dibuat senyaman mungkin, salon khusus pria juga menawarkan berbagai macam model potongan rambut, serta paket perawatan yang lebih beragam lagi. Tentu saja, dengan konsekuensi dimana harganya jauh lebih mahal, dibandingkan dengan tukang cukur biasa. Namun meski demikian, tukang cukur tradisional masih tetap bertahan, dan tersebar dimana-mana.
Selain hal-hal tersebut yang telah kita bahas di atas, ternyata ada beberapa fakta unik lain, mengenai tukang cukur ini. Dan berdasarkan hal tersebut, pada kesempatan kali ini kita akan bahas buat kamu sekalian sahabat, mengenai beberapa fakta menarik seputar tukang cukur di Indonesia, yang mungkin belum kamu ketahui.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, karena sepertinya kamu juga sudah tidak sabar untuk mengetahui, mengenai fakta-fakta unik apa sajakah yang berada di balik profesi tukang cukur?. Berikut ini ulasannya :
- Fakta Tukang Cukur Banyak Berasal Dari Garut Dan Madura
Mungkin pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam benak kita, tatkala membicarakan tukang cukur dari Indonesia, ialah mengapa kebanyakan dari mereka berasal dari Garut dan Madura?. Seperti halnya di daerah Jakarta dan Bandung, banyak tukang cukur yang menyematkan nama ASGAR, yang mana itu meruapakan singkatan dari Asli Garut. Sementara itu, tukang cukur asli Madura dominan membuka usahanya, dikawasan Jawa Timur seperti Surabaya.
Dua daerah ini, bisa dikatakan sebagai dua daerah asal merebaknya profesi tukang cukur rambut, di Indonesia. Dan ternyata, penyebaran tukan cukur Asgar dan tukang cukur Madura, sama-sama dilatar belakangi konflik politik.
Konon kisah merebaknya tukang cukur asal Garut ini, lekat kaitannya dengan kisah pemberontakan DITII, yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Yang terjadi antara tahun 1949-1950-an. Akibat konflik tersebut, banyak orang-orang Garut yang bermigrasi ke daerah lain.
Dan untuk bertahan hidup, mereka ada yang bekerja menjadi tukang cukur. Namun ternyata profesi ini menjanjikan, sehingga banyak ditiru oleh orang-orang Garut lainnya. Sejak saat itulah, tukang cukur asal Garut ini, menyebar ke seluruh Indonesia.
Sedangkan cikal bakal usaha tukang cukur asal Madura, justru muncul lebih awal, yakni sejak tahun 1677. Kala itu muncul konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II, yang menyebabkan para pengikut Trunojoyo bermigrasi, damn mereka pun tak ingin kembali ke Madura. Akhirnya, para pengungsi ini menyebar keberbagai wilayah di Indonesia, dan menjalani profesi baru dimana salah satunya ialah menjadi tukang cukur.
- Fakta Poster Khas 'Top's Collection' Di Tukang Cukur
Pernahkah kamu memperhatikan, bahwa di setiap tukang cukur selalu terdapat poster, yang berisi gambar berbagai model rambut dengan judul 'Top's Collection'. Dari dulu hingga sekarang, poster ini seakan menjadi salah satu standar, yang harus ada di setiap tempat pangkas rambut skala kecil.
Uniknya berdasarkan pengalaman, para pengunjung yang datang justru jarang sekali meminta sang tukang cukur, untuk memotong rambutnya sesuai dengan contoh model potongan rambut tersebut. Lalu mengenai siapakah orang-orang, yang ada di dalam poster legendaris tersebut, juga masih menjadi sebuah misteri, hingga saat ini.
- Fakta Tukang Cukur Di Bawah Pohon Rindang (DPR)
Jauh sebelum berjamurnya barber shop, tukang cukur zaman dahulu kerap melakukan aksinya, di bahwa pohon rindang. Dan orang-orang kemudian menyingkatnya menjadi DPR. Hal ini juga tidak terlepas dari sejarah tukang cukur, yang kebanyakan merupakan perantau dari Garut dan juga Madura.
Di daerah baru, mereka biasanya datang tanpa adanya sokongan ekonomi. Jadi sebagian darui mereka, mencoba peruntungan membukan usaha cukur rambutnya di bawah pohon, lantaran modal yang diperlukan tidaklah banyak. Hanya diperlukan gunting, pisau cukur, cermin, meja lipat, dan juga kursi lipat saja.
Sementara tempat yang dipilih adalah di bawah pohon rindang, karena dapat memberi kesejukan angin sepoy-sepoy, tanpa harus membayar biaya sewa tempat. Meski kini telah jarang sekali ditemukan, namun tukang cukur DPR ini, masih dapat terlihat di beberapa titik kota.
- Fakta Garut Sebagai Penghasil Tukang Cukur Handal Langganan Pemimpin Indonesia
Tukang cukur dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, yang hampir dibutuhkan semua pria, mulai dari kalangan biasa hingga kalangan pejabat sekelas presiden. Dan di Indonesia terdapat beberapa kampung unik, yang dianggap sebagai pemasok utama tukang cukur handal. Salah satunya ialah kampung Parung, di desa Bagendit kecamatan Banyuresmi, kabupaten Garut Jawab Barat.
Bisa dibilang penduduk kampung ini, terlahir untuk memoles penampilan rambut seseorang. Hal tersebut dikarenakan, sebanyak kurang lebih 95% mata pencaharian orang-orang di kampung ini, memanglah mencukur rambut.
Sebelum merantau keberbagai daerah seperti Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Jakarta, dan Tangerang, para pemuda di kampung ini saling berbagi ilmu cukur ke sesama pemuda lainnya, dengan menjadikan rambut anak-anak sebagai sarana untuk berlatih. Dan salah satu tukang cukur paling ternama ialah Agus Wahidin, ia adalah tukang cukur dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Meskipun ia mengaku, telah mencukur semua rambut hampir setiap menteri, namun imagenya identik sebagai sosok tukang cukur bagi SBY. Tak ada orang di kampung Parung, yang tak mengenal Agus, sosoknya pun melegenda. Bahkan kini namanya berubah menjadi Agus SBY.
- Fakta Kawasan Tukang Cukur Di Aceh
Bila di Jawa dan Madura ada tukang cukur Garut dan Madura, di kawasan paling Barat Indonesia yaitu Aceh, ada satu kawasan tempat orang bercukur atau barber shop, yang bernama Tengku Muhammad Daud Syah. Kawasan ini berada di Peunayong, Banda Aceh.
Bila di tempat lain kita melihat satu tempat cukur, memiliki jarak yang cukup jauh dengan tempat cukur lain, maka di sini banyak sekali tukang cukur yang berjajar rapih sepanjang jalan. Tidak diketahui dengan pasti, mengapa banyak sekali tukang cukur, seperti ini di Aceh.
Apakah warga Aceh tidak boleh berambut gondrong, dan hobi memangkas rambut?, atau memang sengaja tukang cukurnya dibuat menjadi satu kawasan, agar memudahkan orang-orang yang ingin bercukur rambut.
Di hari-hari biasa, kawasan tukang cukur ini memang tidak terlalu ramai. Namun di momen-momen tertentu, seperti saat menjelang Ramadhan dan Lebaran, pengunjung yang ingin dicukur bisa berkali-kali lipat, dari hari biasanya. Biaya cukur di sini rata-rata, berkisar Rp. 20.000 untuk dewasa, Rp. 15.000 untuk remaja, dan Rp. 10.000 untuk anak-anak. Ada juga tukang cukur yang bisa di panggil ke rumah, dengan tarif yang dipatok dua kali lipat.
Itulah ulasan mengenai lima fakta unik seputar tukang cukur di Indonesia yang sebaiknya kamu tahu, sahabat sekalian. Ternyata, tidak sedikit fakta unik di balik tukang cukur yang ada di Indonesia, yang pantas untuk kita ketahui. Namun yang sangat pasti ialah, kenyataan bahwa keberadaan mereka sangat membantu kita, terutama dalam pengendalian penampilan. Semoga informasi tersebut bermanfaat serta dapat menambah wawasan kamu sekalian.
Pastinya semua pria akan terlihat brewokan, jenggotan, gondrong, serta terlihat begitu kucel. Bahkan di India, Pakistan, Bangladesh, Afganistan, dan negara-negara Arab, yang rata-rata penduduk prianya berjenggot dan brewokan, tetap saja jasa tukang cukur dibutuhkan di sana.
Hal tersebut dikarenakan, jenggot, brewok, rambut, dan juga kumis mereka, tetap perlu untu dirapihkan. Di Indonesia sendiri, tukang cukur hadir di hampir setiap sudut jalan, di perkotaan. Berbekal ruangan secukupnya beserta dua kursi dan cermin di depannhya, usaha potong rambut sudah dapat berdiri.
Namun dalam perkembangannya, tukang cukur tidak hanya sebagai sarana untuk memotong dan merapihkan rambut, kumis, jenggot, dan juga jambang. Melainkan, telah menjadi kebutuhan gaya hidup kaum pria, terutama anak-anak mudanya. Maka konsep tukang cukur, dengan kemasan yang lebih modern ala salon dan cafe pun, mulai bermunculan dimana-mana.
Selain menawarkan tempat yang dibuat senyaman mungkin, salon khusus pria juga menawarkan berbagai macam model potongan rambut, serta paket perawatan yang lebih beragam lagi. Tentu saja, dengan konsekuensi dimana harganya jauh lebih mahal, dibandingkan dengan tukang cukur biasa. Namun meski demikian, tukang cukur tradisional masih tetap bertahan, dan tersebar dimana-mana.
Selain hal-hal tersebut yang telah kita bahas di atas, ternyata ada beberapa fakta unik lain, mengenai tukang cukur ini. Dan berdasarkan hal tersebut, pada kesempatan kali ini kita akan bahas buat kamu sekalian sahabat, mengenai beberapa fakta menarik seputar tukang cukur di Indonesia, yang mungkin belum kamu ketahui.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, karena sepertinya kamu juga sudah tidak sabar untuk mengetahui, mengenai fakta-fakta unik apa sajakah yang berada di balik profesi tukang cukur?. Berikut ini ulasannya :
Baca Juga : Inilah Lima Jenis Pekerjaan Paling Unik Di Seluruh Dunia
- Fakta Tukang Cukur Banyak Berasal Dari Garut Dan Madura
Mungkin pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam benak kita, tatkala membicarakan tukang cukur dari Indonesia, ialah mengapa kebanyakan dari mereka berasal dari Garut dan Madura?. Seperti halnya di daerah Jakarta dan Bandung, banyak tukang cukur yang menyematkan nama ASGAR, yang mana itu meruapakan singkatan dari Asli Garut. Sementara itu, tukang cukur asli Madura dominan membuka usahanya, dikawasan Jawa Timur seperti Surabaya.
Dua daerah ini, bisa dikatakan sebagai dua daerah asal merebaknya profesi tukang cukur rambut, di Indonesia. Dan ternyata, penyebaran tukan cukur Asgar dan tukang cukur Madura, sama-sama dilatar belakangi konflik politik.
Konon kisah merebaknya tukang cukur asal Garut ini, lekat kaitannya dengan kisah pemberontakan DITII, yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Yang terjadi antara tahun 1949-1950-an. Akibat konflik tersebut, banyak orang-orang Garut yang bermigrasi ke daerah lain.
Dan untuk bertahan hidup, mereka ada yang bekerja menjadi tukang cukur. Namun ternyata profesi ini menjanjikan, sehingga banyak ditiru oleh orang-orang Garut lainnya. Sejak saat itulah, tukang cukur asal Garut ini, menyebar ke seluruh Indonesia.
Sedangkan cikal bakal usaha tukang cukur asal Madura, justru muncul lebih awal, yakni sejak tahun 1677. Kala itu muncul konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II, yang menyebabkan para pengikut Trunojoyo bermigrasi, damn mereka pun tak ingin kembali ke Madura. Akhirnya, para pengungsi ini menyebar keberbagai wilayah di Indonesia, dan menjalani profesi baru dimana salah satunya ialah menjadi tukang cukur.
- Fakta Poster Khas 'Top's Collection' Di Tukang Cukur
Pernahkah kamu memperhatikan, bahwa di setiap tukang cukur selalu terdapat poster, yang berisi gambar berbagai model rambut dengan judul 'Top's Collection'. Dari dulu hingga sekarang, poster ini seakan menjadi salah satu standar, yang harus ada di setiap tempat pangkas rambut skala kecil.
Uniknya berdasarkan pengalaman, para pengunjung yang datang justru jarang sekali meminta sang tukang cukur, untuk memotong rambutnya sesuai dengan contoh model potongan rambut tersebut. Lalu mengenai siapakah orang-orang, yang ada di dalam poster legendaris tersebut, juga masih menjadi sebuah misteri, hingga saat ini.
- Fakta Tukang Cukur Di Bawah Pohon Rindang (DPR)
Jauh sebelum berjamurnya barber shop, tukang cukur zaman dahulu kerap melakukan aksinya, di bahwa pohon rindang. Dan orang-orang kemudian menyingkatnya menjadi DPR. Hal ini juga tidak terlepas dari sejarah tukang cukur, yang kebanyakan merupakan perantau dari Garut dan juga Madura.
Di daerah baru, mereka biasanya datang tanpa adanya sokongan ekonomi. Jadi sebagian darui mereka, mencoba peruntungan membukan usaha cukur rambutnya di bawah pohon, lantaran modal yang diperlukan tidaklah banyak. Hanya diperlukan gunting, pisau cukur, cermin, meja lipat, dan juga kursi lipat saja.
Sementara tempat yang dipilih adalah di bawah pohon rindang, karena dapat memberi kesejukan angin sepoy-sepoy, tanpa harus membayar biaya sewa tempat. Meski kini telah jarang sekali ditemukan, namun tukang cukur DPR ini, masih dapat terlihat di beberapa titik kota.
- Fakta Garut Sebagai Penghasil Tukang Cukur Handal Langganan Pemimpin Indonesia
Tukang cukur dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, yang hampir dibutuhkan semua pria, mulai dari kalangan biasa hingga kalangan pejabat sekelas presiden. Dan di Indonesia terdapat beberapa kampung unik, yang dianggap sebagai pemasok utama tukang cukur handal. Salah satunya ialah kampung Parung, di desa Bagendit kecamatan Banyuresmi, kabupaten Garut Jawab Barat.
Bisa dibilang penduduk kampung ini, terlahir untuk memoles penampilan rambut seseorang. Hal tersebut dikarenakan, sebanyak kurang lebih 95% mata pencaharian orang-orang di kampung ini, memanglah mencukur rambut.
Sebelum merantau keberbagai daerah seperti Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Jakarta, dan Tangerang, para pemuda di kampung ini saling berbagi ilmu cukur ke sesama pemuda lainnya, dengan menjadikan rambut anak-anak sebagai sarana untuk berlatih. Dan salah satu tukang cukur paling ternama ialah Agus Wahidin, ia adalah tukang cukur dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Meskipun ia mengaku, telah mencukur semua rambut hampir setiap menteri, namun imagenya identik sebagai sosok tukang cukur bagi SBY. Tak ada orang di kampung Parung, yang tak mengenal Agus, sosoknya pun melegenda. Bahkan kini namanya berubah menjadi Agus SBY.
- Fakta Kawasan Tukang Cukur Di Aceh
Bila di Jawa dan Madura ada tukang cukur Garut dan Madura, di kawasan paling Barat Indonesia yaitu Aceh, ada satu kawasan tempat orang bercukur atau barber shop, yang bernama Tengku Muhammad Daud Syah. Kawasan ini berada di Peunayong, Banda Aceh.
Bila di tempat lain kita melihat satu tempat cukur, memiliki jarak yang cukup jauh dengan tempat cukur lain, maka di sini banyak sekali tukang cukur yang berjajar rapih sepanjang jalan. Tidak diketahui dengan pasti, mengapa banyak sekali tukang cukur, seperti ini di Aceh.
Apakah warga Aceh tidak boleh berambut gondrong, dan hobi memangkas rambut?, atau memang sengaja tukang cukurnya dibuat menjadi satu kawasan, agar memudahkan orang-orang yang ingin bercukur rambut.
Di hari-hari biasa, kawasan tukang cukur ini memang tidak terlalu ramai. Namun di momen-momen tertentu, seperti saat menjelang Ramadhan dan Lebaran, pengunjung yang ingin dicukur bisa berkali-kali lipat, dari hari biasanya. Biaya cukur di sini rata-rata, berkisar Rp. 20.000 untuk dewasa, Rp. 15.000 untuk remaja, dan Rp. 10.000 untuk anak-anak. Ada juga tukang cukur yang bisa di panggil ke rumah, dengan tarif yang dipatok dua kali lipat.
Baca Juga : Berikut Asal Muasal Istilah Pedagang Kaki Lima
Itulah ulasan mengenai lima fakta unik seputar tukang cukur di Indonesia yang sebaiknya kamu tahu, sahabat sekalian. Ternyata, tidak sedikit fakta unik di balik tukang cukur yang ada di Indonesia, yang pantas untuk kita ketahui. Namun yang sangat pasti ialah, kenyataan bahwa keberadaan mereka sangat membantu kita, terutama dalam pengendalian penampilan. Semoga informasi tersebut bermanfaat serta dapat menambah wawasan kamu sekalian.