Lorongperihal.id | Terdapat banyak sekali budaya, adat istiadat, tradisi, dan juga ritual-ritual, yang banyak diikuti oleh orang-orang di seluruh dunia hingga saat ini, terutama oleh para suku-suku pedalaman. Dan ditengah-tengah semua ini, ada beberapa suku pedalaman di dunia ini, yang secara perlahan mengalami kepunahan.
Kemudian timbul sebuah pertanyaan, memangnya suku-suku pedalaman apa sajakah di dunia ini, yang saat ini secara perlahan mengalami kepunahan tersebut?. Nah bila kamu ingin mengetahuinya, baca artikel satu ini hingga selesai. Hal tersebut dikarenakan, pada kesempatan kali ini kita akan bahas buat kamu sekalian sahabat, mengenai beberapa suku yang kini mulai mengalami kepunahan.
Dikutip dari Boldsky.com, dikatakan bahwa seorang fotografer bernama Jimmy Nelson telah menghabiskan tiga tahun lamanya, untuk melintasi tempat-tempat terpencil yang bahkan nyaris tak ada akses sama sekali untuk menuju ke sana. Hal tersebut dilakukannya, dalam upaya utuk mengeksplorasi tentang beberapa suku pedalaman di dunia, yang berada di ambang kepunahan.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, karena sepertinya kamu juga sudah tidak sabar untuk mengetahui, mengenai suku-suku pedalaman apa sajakah yang masih ada, namun berada di ambang kepunahan tersebut?. Berikut ini ulasannya :
Baca Juga : Fakta Menarik Ritual Suku Yanomami Mengonsumsi Abu Kremasi Anggota Sukunya
- Suku Karo
Suku Karo berasal dari Ethiopia, tepatnya terletak di celah lembah besar Afrika. Ini merupakan rumah bagi bagi sekitar 200.000 orang penduduk asli, dimana mereka hidup dengan saling menjual barang, diantara anggota kelompok mereka sendiri. Namun, mereka juga terkenal karena perdagangan senjata dan pelurunya.
- Suku Dassanech
Suku Dassanech ini berasal dari Ethiopia, namun untuk dapat menjadi bagian dari suku ini, seseorang tidak perlu menjadi orang Ethiopia dulu. Semua orang dapat diterima di suku satu ini, karena mereka sangat terbuka, untuk semua orang dari manapun itu.
- Suku Mursi
Suku Mursi juga berasal dari Ethiopia. Para kesatria di suku ini, diberikan tanda menggunakan lambang yang menyeruapi tapal kuda, pada bagian tubuh mereka. Ketika mereka menjadi seorang kesatria yang sukses, bagian paha dari para kesatria tersebut juga akan diberi tanda yang sama.
- Suku Asaro
Suku Asaro berasal dari Papua Nugini. Orang-orang di suku ini sering kali menggunakan topeng yang terbuat dari tanah liat, dalam upaya untuk menebar teror kepada orang-orang dari suku lain, saat mereka mengunjungi desa atau suku lain di pagi buta.
- Suku Goroka
Suku Goroka berasal dari Papua Nugini. Mereka selalu mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat erat, mereka juga sangat menghargai alam. Orang-orang di suku ini memiliki peran masing-masing, yakni sebagai pemburu, pengumpul, dan juga petani, seperti halnya 99% suku lainnya di seluruh dunia. Mereka juga menggunakan makeup dan ornamen di tubuhnya, dalam upaya untuk menakuti musuh-musuhnya.
- Suku Huli
Suku Huli juga berasal dari Papua Nugini. Penyebarannya meliputi beberapa wilayah seperti wilayah Tari, Koroba, Margaraima, dan Komo, Papua New Guinea. Mereka dikenal sebagai kelompok masyarakat adat yang sangat besar, dimana populasi suku ini mencapai 150.000 orang. Mereka biasanya mencat tubuh mereka, dengan warna kuning, merah, dan juga putih.
- Suku Maasai
Suku Maasai berasal dari Tanzania. Ini merupakan salah satu suku kesatria paling tua yang masih ada di dunia ini. Semenjak remaja, para lelaki di suku Maasai ini sudah belajar mengemban tanggung jawab, dengan belajar menjadi seorang pria dan juga sorang kesatria.
- Suku Samburu
Suku Samburu juga berasal dari Tanzania. Orang-orang suku ini menunjukan kecenderungan nomaden, serta selalu berpindah-pindah setiap lima hingga enam minggu sekali, sebagai upaya untuk memastikan bahwa ternak mereka tetap makan.
- Suku Rabari
Suku Rabari berasal dari India. Orang-orang dari suku ini telah mengembara, di wilayah India bagian Barat, selama kurang lebih 1.000 tahun lamanya. Para wanita dari suku ini, sangatlah terampil dalam menjahit yang menjadikan peran mereka sangat penting, dalam menjaga kelestarian budaya atau tradisi tekstil mereka.
- Suku Nelayan
Suku Nelayan ini berasal dari Guangxi, Cina. Ini merupakan satu-satunya suku di dunia, yang masih menggunakan teknik memancing dengan burung Kormoran. Untuk dapat mengontrol burung-burung tersebut, para nelayan menaruh jerat di pangkal tenggorokan burung, yang berguna untuk mencegah mereka menelan ikan yang besar.
- Suku Mustang
Suku Mustang berasal dari Nepal. Orang-orang di suku ini terkenal sangat religius, dan sebagai besar dari mereka, diketahui masih percaya bahwa bumi ini datar. Suku ini benar-benar diambang kepunahan, dan merupakan salah satu suku terakhir yang masih mempraktekan budaya asli Tibet, dan masih ada hingga saat ini.
- Suku Kazakh
Suku Kazakh merupakan keturunan bangsa Turki, Mongolia, dan kelompok-kelompok pribumi Indo-Iran. Wilayah penyebaran suku ini berada diantara Siberia dan Laut Hitam. Mereka juga dikenal untuk kesenian kuno mereka yakni berburu menggunakan Elang,
- Suku Maori
Suku Maori berasal dari Selandia Baru. Mereka menyembah banyak Dewa, Dewi, dan juga roh-roh. Mereka memiliki kepercayaan, bahwa roh nenek moyang dan juga makhluk supernatural, selalu berada disekitar mereka. Mereka selalu siap membantu klan suku mereka saat dibutuhkan.
- Suku Nenets
Suku Nenets berasal dari Yamal. Orang-orang suku ini merupakan pengembala rusa, yang selalu berpindah-pindah dan berkelana, di seluruh Semenanjung Yamal. Suku ini telah ada, sejak 1.000 tahun lamanya. Mereka dapat hidup pada suhu -50 ° C di musim dingin, dan suhu 35 ° C di musim panas.
- Suku Vanuatu
Suku Vanuatu berasal dari Pulau Rah Lava, Provinsi Torba. Mereka memiliki kepercayaan, bahwa harta dan kekayaan yang melimpah, dapat mereka peroleh lewat tarian mereka. Sehingga menjadikan tarian tersebut, sebagai bagian penting dari budaya yang mereka lestarikan.
Baca Juga : Inilah Empat Suku Pedalaman Di Dunia Yang Dipenuhi Wanita-Wanita Cantik
Itulah ulasan mengenai lima belas suku di seluruh dunia yang hampir mendekati kepunahan, sahabat sekalian. Kebanyakan dari suku-suku yang telah kita bahas di atas, cukup terisolir dari dunia luar atau kurang menyukai dunia luar, sehingga di zaman kemajuan seperti saat ini mereka masih tetap teguh pada budaya mereka. Semoga informasi tersebut bermanfaat serta dapat menambah wawasan kamu sekalian.