Sahabat Saya Sekalian | Hari Jum'at merupakan hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, juga memuliakan hari Jum'at ini. Keutamaan yang besar tersebut, menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga para sahabatnya, mengenai apa yang sebaiknya kita kerjakan di hari tersebut. Sehingga kita bisa mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala.
Sangat disayangkan, karena kebiasaan di hari Jum'at yang seringkali dikerjakan oleh masyarakat Indonesia, merupakan amalan-amalan yang bukanlah termasuk sunnah. Sehingga, pada akhirnya hal tersebut justru menutup pintu-pintu pahala, dari amalan-amalan yang telah kita kerjakan di hari Jumat tersebut, karena amalan-amalan itu bukanlah amalan yang telah disunnahkan.
Kemudian timbul pertanyaan, lalu apa sajakah amalan-amalah yang perlu kita kerjakan, dan merupakan amalan-amalan yang telah disunnahkan itu?. Nah berdasarkan hal tersebut pada kesempatan kali ini kita akan bahas buat kamu sekalian sahabat, mengenai beberapa adab-adab yang telah disunnahkan untuk dikerjakan pada hari Jum'at.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, karena sepertinya kamu juga sudah tidak sabar untuk mengetahui, mengenai adab-adab apa sajakah yang perlu kita perhatikan oleh setiap muslim, yang ingin menghidupkan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat?. Berikut ini ulasannya :
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, karena sepertinya kamu juga sudah tidak sabar untuk mengetahui, mengenai adab-adab apa sajakah yang perlu kita perhatikan oleh setiap muslim, yang ingin menghidupkan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat?. Berikut ini ulasannya :
Baca Juga : Inilah Keutamaan-Keutamaan Hari Jum'at Bagi Umat Islam
- Memperbanyak Shalawat Atas Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat bertanya, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i)
- Membaca Surah Al-Kahfi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan meneranginya di antara dua Jum’at.” (HR. Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menilainya shahih)
- Perbanyak Berdo'a
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian beliau berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
- Perbanyak Dzikir Untuk Mengingat Allah
Allah Ta’ala berfirman dalam Quran Surah Al-Jumu'ah ayat 9, yang artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)
Selain sunnah-sunnah yang telah kita bahas di atas, ternyata ada juga sunnah-sunnah yang berkaitan dengan Shalah Jum'at. Karena sunnah-sunnah ini berkaitan dengan Sahalat Jum'at, yang berarti sunnah-sunnah ini dikhususkan untuk kaum laki-laki. Adapun sunnah-sunnah yang dimaksud diantaranya ialah :
- Mandi Jum’at
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Mandi di hari Jum’at wajib bagi setiap muhtalim (yang telah mimpi basah, artinya dewasa).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Syafi’i berkata bahwa wajib di sini ada dua makna. Pertama, ialah wajib yang artinya tidak sah thoharoh untuk shalat Jum’at selain dengan mandi. Sedangkan makna kedua adalah wajib di sini bermakna ikhtiyari (pilihan), menunjukkan akhlak mulia dan baik dalam kebersihan. Dimaknakan dengan makna kedua ini berdasarkan kisah dari ‘Utsman bin ‘Affan bersama ‘Umar. ‘Utsman tidaklah mengerjakan shalat (Jum’at) kecuali dengan mandi sedangkan ‘Umar tidaklah memerintahkan shalat Jum’at dengan mandi. Hal ini dapat dipahami bahwa kedua sahabat yang mulia tersebut memahami mandi jum’at itu hanyalah pilihan. (Fathul Bari, 2: 361)
- Membersihkan Diri dan Menggunakan Minyak Wangi
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya : “Apabila seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak dan harum-haruman dari rumahnya kemudian ia keluar rumah, lantas ia tidak memisahkan di antara dua orang, kemudian ia mengerjakan shalat yang diwajibkan, dan ketika imam berkhutbah, ia pun diam, maka ia akan mendapatkan ampunan antara Jum’at yang satu dan Jum’at lainnya.” (HR. Bukhari)
- Mengenakan Pakaian Terbaik
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Yang artinya “Wajib bagi kalian membeli dua buah pakaian untuk shalat jum’at, kecuali pakaian untuk bekerja.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)
Di dalam hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mendorong umatnya untuk membeli pakaian khusus, yang akan digunakan pada hari Jum’at untuk melaksanakan Shalat Jum'at.
- Menyegerakan Berangkat Ke Masjid Dan Duduk Di Shof Pertama
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jum’at dan tidur siang setelah shalat Jum’at” (HR. Bukhari).
Ibnu Hajar Al ‘Asqalani berkata dalam Fathul Bari, “Makna hadits ini yaitu para shahabat memulai shalat Jum’at pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada shalat zuhur ketika panas, sesungguhnya para shahabat tidur terlebih dahulu, kemudian shalat ketika matahari telah berkurang panasnya.”
- Memperbanyak Shalat Sunnah Sebelum Khatib Naik Mimbar
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya “Barangsiapa yang mandi kemudian datang untuk shalat Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian shalat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai jum’at tersebut sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)
Hadits di atas juga menunjukkan, bahwa berbicara saat khatib sedang berkhutbah merupakan perkara yang dilarang, dan wajib bagi setiap jamaah untuk mendengarkannya.
- Melaksanakan Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum’at
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya “Apabila kalian telah selesai mengerjakan shalat Jum’at, maka shalatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka shalatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi).
Baca Juga : Sekali-Kali Jangan Pernah Kita Sampai Meremehkan Dosa Kecil
Itulah ulasan mengenai amalan-amalan yang disunahkan untuk dikerjakan pada hari Ju'at, baik itu amalan yang baik dikerjan pada hari itu ataupun amalan untuk melaksanakan Shalat Jum'at, sahabat sekalian. Jadi, perbanyaklah sunnah-sunnah yang telah dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk hari Jum'at, agar kita memperoleh pahala dari Allah Ta'ala. Semoga informasi tersebut bermanfaat serta dapat menambah wawasan kamu sekalian.
Dilansir Dari :
www.bersamadakwah.net/amalan-amalan-sunnah-di-hari-jumat/
buletin.muslim.or.id/fiqih/sunnah-sunnah-di-hari-jumat